Apakah Meditea Menghambat Penyerapan Zat Besi??

Apakah Meditea Menghambat Penyerapan Zat Besi??

Assalamualaikum Wr Wb
Ada tulisan dari mas Djoko yg bagus tentang MediTea untuk menjawab semua pertanyaan yg selama ini ada…

 

Zat besi merupakan unsur yang dibutuhkan dalam membentuk haemoglobin, yaitu suatu metaloprotein (protein yang mengandung logam) yang dibutuhkan untuk mengangkut oksigen dari paru-paru menuju ke jaringan di seluruh tubuh dan mengangkut karbondioksida dari jaringan menuju ke paru-paru.

Oleh karena itu peran haemoglobin sangat penting untuk terjadinya metabolisme di dalam tubuh karena mampu menyediakan oksigen yang dibutuhkan. Memang kekurangan zat besi bisa memicu kondisi yang disebut anemia, yaitu kondisi berkurangnya jumlah sel darah merah atau kandungan hemoglobin di dalam darah, namun anemia tidak hanya disebabkan karena kekurangan zat besi.

Banyak faktor yang juga bisa menyebabkan terjadinya anemia, diantaranya yaitu:
1) kekurangan zat gizi makanan (asam folat, vitamin B12, vitamin C),
2) terjadinya penyakit kronik (gagal ginjal, kanker, diabetes),
3) meningkatnya penghancuran sel darah merah (misalnya pada pembesaran limpha, kerusakan sel darah merah, penyakit autoimun, thalasemia dan penyakit haemoglobin).
4) Terjadinya perdarahan/luka, haid berlebihan, cacing tambang, pembedahan, persalinan, wasir, tukak lambung, kanker atau polip di saluran pencernaan, tumor ginjal atau kandung kemih, dan sebagainya.
5) Makanan/minuman yang menghambat penyerapan zat besi seperti teh, coklat, kacang-kacangan, sereal, gandum (roti), kalsium dalam susu dan lain-lain.

Dengan demikian, terjadinya anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang harus dicari penyebabnya, bukan hanya karena kekurangan zat besi. Walaupun asupan zat besi cukup, namun orang-orang tersebut di atas dapat menderita anemia.

Besi merupakan unsur kesepuluh paling melimpah di alam semesta. Jika ditinjau dari asupan zat besi, kebutuhan setiap orang berbeda tergantung usia maupun jenis kelamin. Kebutuhan zat besi untuk anak 2-6 tahun 4,7 mg/hari, usia 6-12 tahun 7,8 mg/hari, laki-laki 12-16 tahun 12,1 mg/hari, gadis 12-16 tahun 21,4 mg/hari, laki-laki dewasa 8,5 mg/hari, wanita dewasa usia subur 18,9 mg/hari, menopause 6,7 mg/hari, dan menyusui 8,7 mg/hari (Garrow & James, 1993). Kebutuhan ini bisa dipenuhi dari beberapa makanan seperti daging, telur, keju, sea food, buah-buahan (semangka, anggur dsb), sayur-sayuran (bayam, kol, kubis, kangkung, dsb).

Serapan zat besi yang berasal dari sumber makanan hewani bisa 10 kali lebih baik dari pada sumber makanan nabati. Untuk meningkatkan ketersediaan zat besi yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat ditambahkan dengan vitamin C dan asam organik lainnya sehingga penyerapannya meningkat.

Makanan yang menurunkan serapan zat besi tidak hanya teh, namun juga tannin (cokelat, jus apel, kacang tanah), polifenol (wortel, bawang merah, cabai, paprika), serealia (gandum, nasi, kacang-kacangan), kalsium (di dalam susu), dan zat seng (di dalam beras merah). Juga makanan yang merangsang produksi asam lambung, misalnya makanan yang terlalu asam.

Apabila teh diminum pada waktu makan, penurunan serapan zat besi oleh teh hanya sekitar 27 % (Samman et al., 2001). Artinya seorang laki-laki dewasa jika minum teh bersama makan kebutuhan zat besinya dari 8,5 mg menjadi 11,6 mg, tidak berkurang banyak.

Untuk memaksimalkan serapan zat besi, minum teh sebaiknya dilakukan minimal 1 jam sebelum atau 1 jam setelah makan. Hal ini dimaksudkan agar tidak mempengaruhi penyerapan zat besi.

Meskipun demikian, asupan zat besi yang berlebihan juga tidak baik dan bisa menimbulkan penyakit seperti kerusakan saraf dan penyakit jantung, Alzheimer, gangguan pada haid, gangguan transportasi besi dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, pemenuhan zat gizi dalam makanan sebaiknya berimbang, tidak sampai kekurangan tetapi jangan sampai berlebihan. Selama seseorang mengkonsumsi makanan yang cukup bervariasi dan dalam keadaan sehat, anemia tidak akan terjadi.

Bagaimana minum Meditea agar tidak mengurangi serapan zat besi?
Bagi orang yang menderita kanker, penderita diabetes, tekanan darah tinggi, orang hamil, anak-anak diatas 2 tahun, usahakan minum Meditea tidak bersama makan, tetapi satu jam sebelum makan atau 1 jam sesudah makan.

Apakah Meditea boleh diminum oleh penderita anemia??
Boleh asal tidak bersamaan dengan makan atau minum obat tambah darah seperti yang disebutkan di atas yaitu 1 jam sebelum atau sesudah makan.

Bagaimana kalau sudah terlanjur minum Meditea bersama makan?
Tidak apa-apa karena penurunannya tidak signifikan (hanya 27%) dan dapat dipenuhi dari makanan yang banyak mengandung zat besi, walaupun demikian sebaiknya minum teh atau Meditea mengikuti aturan di atas.

DAFTAR PUSTAKA
1. Garrow JS dan James WPT. 1993. Human Nutrition and Dietetics, Ninth Edition. Edinburgh: Churchill Livingstone. Page 174-180.
2. Samman, S., Sandström, B., Toft, M.B., Bukhave, K., Jensen, M., Sven S Sørensen, S.S., and Marianne Hansen , M., 2001. Green tea or rosemary extract added to foods reduces nonheme-iron absorption. Am J Clin Nutr 2001;73:607–12.

Share this post

Comments (2)

  • Idrus Reply

    Assalamu’alaikum…

    Apakah meditea bisa untuk penyembuhan wasir/ambeien? Terimakasih

    January 7, 2019 at 10:00 am
    • andriani primardiana Reply

      Wa’alaikumussalam. untuk penyembuhan ambeien (Hemorrhoid) dengan terapi antioxidan sudah disebutkan dalam beberapa jurnal. EGCG di Meditea dapat menghambat enzim lipid peroksidase yang akan meningkatkan elastisitas dan aliran vena yang bengkak ketika hemorrhoid.

      Namun untuk apakah meditea sudah bisa disebut terapi efektif untuk ambeien, saat ini masih belum ada bukti penelitian yang cukup kuat untuk itu.

      Penyembuhan hemoroid juga tergantung dari grade hemorrhoid itu sendiri. jika grade nya cukup tinggi, maka terapi pilihannya adalah dengan pembedahan.

      terimakasih

      January 4, 2020 at 9:02 am

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *