EDUKASI KANKER 1

EDUKASI KANKER 1

Assalamualaikum Wr Wb
EDUKASI KANKER 1
Bagi praktisi kesehatan dan para peneliti biomedis maupun biomolekuler, penyakit ini merupakan teka-teki super menantang yang “memikat” hati dan pikiran untuk segera mencarikan penyelesaiannya.

Sebaliknya, bagi masyarakat umum, kanker ibarat hantu paling menyeramkan yang tak akan pernah bisa disangka akan “hinggap” di tubuh siapa, bagian mana, dan kapan. Dan menjadikan seseorang menjadi drop dulu sebelum emmulai perjuangannya.

Ayo belajar memahami istilah² dalam dunia medis terutama yang berhubungan dengan kanker.. tulisan ini saya ambil dari beberapa sumber yang mudah dipahami .. bukan tulisan saya sendiri.

APA ITU KANKER ?

Mari kita mengenal karakter kanker dengan harapan kita bisa terhindar darinya dan mampu memikirkan penyelesaian “tuntas” permasalahan level dunia yang satu ini.

Pertama, kita mesti mengetahui terlebih dahulu tentang apa itu kanker? Definisi tentang ini memang cenderung berbeda. Ada yang mengatakan bahwa kanker itu telah ada di tubuh tiap orang. Hanya saja dia dalam kondisi diam.

Apabila ada “hentakan” kuat dan berulang yang membuatnya terbangun, maka dia akan menunjukkan keganasannya. Benarkah itu? Mari kita tinjau kembali dari definisi-definisi yang telah dirangkum oleh peneliti-peneliti kanker di seluruh penjuru dunia.

Kanker merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh terganggunya kontrol regulasi pertumbuhan sel-sel normal. Sebagai bukti dari terganggunya kontrol regulasi sel-selnya, kanker memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan dengan sel-sel normal dalam tubuh kita:

1. Sel kanker tak mengenal program kematian sel yang dikenal dengan nama apoptosis. Apoptosis sangat dibutuhkan untuk mengatur berapa jumlah sel yang dibutuhkan dalam tubuh kita, yang mana semuanya fungsional dan menempati tempat yang tepat dengan umur tertentu.

Bila telah melewati masa hidupnya, sel-sel normal (nonkanker) akan mati dengan sendirinya tanpa ada efek peradangan (inflamasi). Sel kanker berbeda dengan karakteristik tersebut. Sel kanker sangat “bandel”. Dia akan terus hidup meski seharusnya mati (Immortal).

2. Sel kanker tidak mengenal komunikasi ekstra seluler atau asosial. Komunikasi ekstra seluler diperlukan untuk menjalin koordinasi antar sel sehingga mereka dapat saling menunjang fungsi masing-masing. Dengan sifatnya yang asosial, sel kanker bertindak semaunya sendiri tanpa peduli apa yang dibutuhkan oleh lingkungannya.

3. Sel kanker mampu menyerang jaringan lain (invasif), merusak jaringan tersebut dan tumbuh subur di atas “porak-porandanya” jaringan lain.

4. Untuk mencukupi kebutuhan pangan dirinya sendiri, sel kanker mampu membentuk pembuluh darah baru (neoangiogenesis) meski itu tentunya dapat mengganggu kestabilan jaringan tempat ia tumbuh.

5. Sel kanker memiliki kemampuan “super hebat” dalam memperbanyak dirinya sendiri (proliferasi) meski seharusnya ia sudah tak dibutuhkan dan jumlahnya sudah melebihi kebutuhan yang seharusnya.

KARSINOGENESIS

Kanker berkembang melalui serangkaian proses yang disebut karsinogenesis. Dari pernyataan tersebut jelaslah bahwa kanker bukanlah penyakit “langsung jadi” melainkan penyakit yang timbul akibat akumulasi atau penumpukan kerusakan-kerusakan tertentu dalam tubuh kita.

Karsinogenesis pada dasarnya dibagi menjadi dua tahap utama yaitu inisiasi dan promosi, namun beberapa literatur menambahkan bahwa tahap promosi kanker diikuti oleh proliferasi, metastasis dan neoangiogenesis.

Tahap inisiasi ialah tahap dimana agen karsinogenik (zat yang dapat menimbulkan kanker) mulai bekerja mengubah susunan DNA fungsional atau yang lebih populer dengan nama GEN sehingga gen itu menjadi berbeda dengan semestinya atau terjadi mutasi.

Biasanya gen yang berubah susunannya adalah gen yang berfungsi untuk menekan pertumbuhan tumor (tumor suppressor gene), misalnya saja gen p53.

Agen karsinogenik banyak sekali macamnya dan secara umum sangat berkaitan dengan pola makan dan pola hidup manusia, seperti paparan sinar ultra violet, radiasi sinar gamma, asbestos, merkuri, asap kendaraan bermotor, asap rokok, bahan pengawet makanan seperti natrium benzoat, pewarna makanan misalnya rhodamin, tak ketinggalan pula bumbu masakan sintesis (penyedap masakan) yaitu MSG (Monosodium/Mononatrium Glutamat) yang makin hari makin beragam dan makin banyak digunakan karena harganya yang relatif murah dan tersedia dalam berbagai rasa buatan.

Ditambah dengan cara pemakaian yang jauh lebih praktis daripada bumbu dapur alami, makin lengkaplah alasan kebanyakan konsumen saat ini untuk menggunakan bumbu sintetis itu.

Selain itu, aflatoksin yang merupakan senyawa yang dihasilkan oleh jamur Aspergillus flavus dan terdapat pada makanan-makanan (ikan, kacang-kacangan serta serealia) yang hampir basi, ternyata diketahui juga menjadi salah satu dari penyebab terjadinya kanker terutama kanker hati atau hepatokarsinoma.

DNA REPAIR DAN CELL CYCLE

Bahan-bahan tersebut merusak susunan DNA normal dan mematikan mekanisme perbaikan DNA. Sebenarnya, DNA kita bukanlah substansi yang lemah. Ia telah dilengkapi dengan mekanisme-mekanisme tertentu yang mampu menetralisasi “gangguan-gangguan” yang terjadi sehingga tidak membawa efek negatip.

Mekanisme yang dimiliki DNA tersebut adalah mekanisme DNA repair (perbaikan DNA) yang terjadi pada fase tertentu dalam siklus sel.
Pada fase G1 (Gap 1) terdapat check point yaitu suatu tempat dimana susunan DNA akan dikoreksi dengan seteliti-telitinya. Apabila ada kesalahan, sel mempunyai dua pilihan yang dapat dijalankan.

Pertama, kesalahan tersebut diperbaiki dengan cara mengaktifkan DNA repair. Namun, apabila kesalahan yang ada sudah tidak mampu lagi ditanggulangi, sel memutuskan untuk mengambil pilihan kedua yaitu “dimatikan” daripada hidup membawa pengaruh buruk bagi lingkungan sekelilingnya.

Saat itulah keputusan untuk berapoptosis diambil. Sel dengan DNA normal akan meneruskan perjalanan untuk melengkapi siklus yang tersisa yaitu S (Sintesis), G2 (Gap 2) dan M (Mitosis).

Untuk kelanjutannya besuk ya …DNA Repair dan Cell Cycle…Mutasi DNA… Apoptosis dan Proliferasi.. deteksi dini dan terapinya.. perkembangan risetnya.

dan sambilan menunggu lanjutannya bisa membuka ulasannya sedikit di video nya Prof. Djoko Agus Purwanto..

https://youtu.be/63m8rpdd33U

Sampai ketemu besuk ya….

Andriani Primardiana

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *